Langsung ke konten utama

Akhirnya Dia menemukanku


Akhirnya Dia menemukanku

Untaian sinar spotlight dari lampu sorot di gedung nan megah ini membawaku merenung terkagum kehebatan Sang Maha Kuasa yang sanggup memberikan apa yang tak pernah dipikirkan setiap anak manusia. Kupandang sekitarku dan kutatap seorang wanita paruh baya yang duduk terdiam sambil menggemgam tissue ditangannya. Hmmm entah apa yang dipikirkan wanita paruh baya yang terhiasi dengan warna perak disekitar mahkota untaian rambutnya namun dari raut wajahnya wanita ini sedang menaikkan ucapan syukur atau mungkin permintaan pemulihan di setiap sisi kehidupannya. Oh, setiap bagian dari kita berteriak kepada Sang Khalik itu, tak bisa berdiri sendiri selama kita hidup didunia yang penuh dengan warna warni. Ya Sang Penerang itu yang sanggup membalut tubuh yang menggigil menghadapi arus kehidupan ini, kelembutan balutanNya membuatku bergidik dan air mata pun terlepas dan jatuh ke tanganku.

“Shalom” terdengar dengan lembut ditelingaku, kupalingkan wajah mencari arah suara itu dan sesosok tegap tersenyum padaku, dan spontan hati dan mulutku berkata “Hai , Shalom” dengan senyuman dan wajah yang kaget karena sosok ini memaksa wajahku merona. Ah dalam hatiku, doaku dijawab Tuhan, dia menyapaku. Aku pun duduk berdampingan dengannya dan melihat jari tangannya terasa kokoh untuk menggemgam. “Lin, ada sesuatu yang ingin disampaikan, apakah kamu ada waktu”. Katanya kepadaku. “Yes, ada apa, hmmm…” jawabku sambil memandangi wajahnya yang yang seperti pualam buatku. “ Lin, maukah bersama mengarungi bahtera rumah tangga bersama? Menerimaku apa adanya, melayaniku dan bersama-sama membangun sebuah keluarga” sapanya tanpa senyuman. Air mata pun meleleh seperti gunung es yang meleleh disirami cahaya matahari panas. “Jangan bersedih, aku hanya bertanya, salahkah pertanyaanku?” dan akupun menggelengkan kepalaku sambil mengusap air mata. “Peluk aku…” jawabku sambil tersipu malu. “Ayo mari kita melanjutkan jejak kaki menuju tempat yang paling sulit” jawabku sambil memeluknya. “Terimakasih Lin, terimaku apa adanya ya, diri yang tidak sempurna ini” sambil merengkuh pundakku. “Siap, terimaku apa adanya ya” jawabku sambil meremas jari jemarinya.”Yes, mari kita sampaikan kepada Tuhan melalui ucapan syukur dalam pujian penyembahan kita padanya. Ai siteru” katanya. Alunan lembut lagu Amazing Grace pun menutup semuanya dengan lembut. Kugandeng tangannya dan dengan lembut kalimat "Bapa, maacih buat kado indah ini. Love You so much"........

Selamat menikmati hari yang indah
Me-Mrl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Buah-buah Roh

Background picture from www.freepik.com. Designed by me and have been posting on my IG S elamat menikmati hari yang indah Me-Mrl

Fenomena di tepi pantai Indonesia

Fenomena Alam di Kupang, NTT Gambar diatas diambil di Pantai Warna yang terletak di kecamatan Oesapa Kota Kupang. Fenomena alam ini dinamakan " Miting " oleh masyarakat Kupang dan ini hanya terjadi diantara bulan Juni dan Juli setiap tahunnya.  Miting adalah dimana air laut menyusut sehingga peisisir pantai menjadi lebih lebar daripada seharusnya. Ketika kaki kita sampai di Pantai Warna, maka kaki akan menapaki pasir putih terlebih dahulu sama seperti kalau kita ke pantai berpasir dimanapun namun setelah berjalan semakin jauh ke arah laut maka kaki kita akan berpindah berjalan diatas lumpur yang sangat lembut, inilah yang dsebut "Miting".  Jika mengunjungi Kota KUPANG khususnya diantara Bulan Juni dan Juli jangan lupakan singgah ke Pantai Warna di daerah Oesapa yaaaa. S elamat menikmati hari yang indah Me-Mrl  

INI PAGIKU

INI PAGIKU Bias cahaya sinar matahari menembus siling atas jendela kayu bergaya colonial yang mengelilingi kamar setengah lingkaran yang menjadi tempat peraduan buatku. Hmmm, ini pasti sudah hampir jam 6, aku pun membuka mata dengan perlahan karena silaunya sinar matahari pagi.  Puji Tuhan ujarku menyampaikan rasa syukur yag kupanjatkan kehadirat Yang Kuasa seraya mencari Alkitab dan gadgetku untuk renungan pagi ini. Mensyukuri hari yang baru serta rahmat yang baru yang telah disedikan Tuhan buatku, renungan berakhir dengan senandu lagu Doa Yabes dan Amin. Mataku pun melihat selimut dan bantal kosong disebelahku, hmmm kemanakah dirinya pagi ini, apakah semalam mendapatkan inspirasi untuk menulis lanjutan bab tentang cara mendidik anak? Kuambil sandal kamar dan mulai mengitari tempat tidur menuju kamar mandi namun tidak ada, langkah ku dipercepat menuju ruangan sebelah dan ya, kutemukan kekasihku berbaring di sofa coklat kesenangannya dan seperangkat laptop ada di pangkuannya....