Akhirnya Dia menemukanku
Untaian sinar spotlight dari
lampu sorot di gedung nan megah ini membawaku merenung terkagum kehebatan Sang
Maha Kuasa yang sanggup memberikan apa yang tak pernah dipikirkan setiap anak
manusia. Kupandang sekitarku dan kutatap seorang wanita paruh baya yang duduk
terdiam sambil menggemgam tissue ditangannya. Hmmm entah apa yang dipikirkan
wanita paruh baya yang terhiasi dengan warna perak disekitar mahkota untaian
rambutnya namun dari raut wajahnya wanita ini sedang menaikkan ucapan syukur
atau mungkin permintaan pemulihan di setiap sisi kehidupannya. Oh, setiap
bagian dari kita berteriak kepada Sang Khalik itu, tak bisa berdiri sendiri
selama kita hidup didunia yang penuh dengan warna warni. Ya Sang Penerang itu
yang sanggup membalut tubuh yang menggigil menghadapi arus kehidupan ini,
kelembutan balutanNya membuatku bergidik dan air mata pun terlepas dan jatuh ke
tanganku.
“Shalom” terdengar dengan
lembut ditelingaku, kupalingkan wajah mencari arah suara itu dan sesosok tegap
tersenyum padaku, dan spontan hati dan mulutku berkata “Hai , Shalom” dengan
senyuman dan wajah yang kaget karena sosok ini memaksa wajahku merona. Ah dalam
hatiku, doaku dijawab Tuhan, dia menyapaku. Aku pun duduk berdampingan
dengannya dan melihat jari tangannya terasa kokoh untuk menggemgam. “Lin, ada
sesuatu yang ingin disampaikan, apakah kamu ada waktu”. Katanya kepadaku. “Yes,
ada apa, hmmm…” jawabku sambil memandangi wajahnya yang yang seperti pualam
buatku. “ Lin, maukah bersama mengarungi bahtera rumah tangga bersama? Menerimaku
apa adanya, melayaniku dan bersama-sama membangun sebuah keluarga” sapanya
tanpa senyuman. Air mata pun meleleh seperti gunung es yang meleleh disirami
cahaya matahari panas. “Jangan bersedih, aku hanya bertanya, salahkah
pertanyaanku?” dan akupun menggelengkan kepalaku sambil mengusap air mata. “Peluk
aku…” jawabku sambil tersipu malu. “Ayo mari kita melanjutkan jejak kaki menuju
tempat yang paling sulit” jawabku sambil memeluknya. “Terimakasih Lin, terimaku
apa adanya ya, diri yang tidak sempurna ini” sambil merengkuh pundakku. “Siap,
terimaku apa adanya ya” jawabku sambil meremas jari jemarinya.”Yes, mari kita
sampaikan kepada Tuhan melalui ucapan syukur dalam pujian penyembahan kita
padanya. Ai siteru” katanya. Alunan lembut lagu Amazing Grace pun menutup semuanya dengan lembut. Kugandeng tangannya dan dengan lembut kalimat "Bapa, maacih buat kado indah ini. Love You so much"........
Selamat menikmati hari yang indah
Me-Mrl
Komentar
Posting Komentar