Dia Ayahku.
Sosok pria yang bijaksana buatku walaupun bukan ayah biologisku. Kala putra putrinya bertengkar .
sosok ayah akan hadir seperti seorang pahlawan yang membawa perdamaian, mencari solusi terbaik dan hiruk pikuk pertengkaran terganti dengan celoteh, canda tawa antara ayah dengan
anak-anaknya. Tiga belas tahun sudah kepergianmu membuatku selalu ingat akan sosokmu, kebaikanmu terutama saat semua menindihku dengan kalimat – kalimat tegas sementara tubuh ini hanya bisa berdiam diri, bingung kenapa ini terjadi. Dibalik segala kekurangannya, dia
tetap ayahku. yang takkan membiarkanku sendirian…
Batinku
sering berteriak “papa”…”Tuhan, aku mau papa”dan tak mungkin sosok itu kembali
dihidupku karena Surga adalah rumahnya sekarang. Kenapa wajah ini yang mirip ayahku
membuat hidupku ditekan sosok wanita baja yang begitu antipati terhadapku? Kenapa wanita ini antipati padaku, lupakah dirinya jika seorang anak terlahir,
merupakan bentukan Tuhan dalam rahim ibunya.
Kelelahan
hati ini, hampir merobek jiwaku dan yang bisa kulakukan sekarang adalah menggantungkan
kehidupanku sepenuhnya kepada Tuhan. Satu yang kupinta, berikanku pekerjaan yang
jauh dari kota ini, keletihan hati bersama dengan sosok ini membuatku seperti seekor kura-kura yang
tinggal di dalam cangkangnya. Ketika panggilan itu tiba, hanya tas yang kubawa
bersamaku dan kenangan indah bersama ayahku.
Pesan untuk semua ibu, Jika
anakmu mirip dengan pasanganmu yang melukaimu, jangan limpahkan padanya…. Tuhan
yang menaruhnya dalam rahimmu ibu......
Selamat menikmati hari yang indah
Me-Mrl
Komentar
Posting Komentar