Kalimat-mu Ibu
Kendaraan
hitampun terparkir dan keluarlah sebuah kalimat dari mulut wanita tua “Sial,
saya pergi denganmu!” sontak kaget mendengarnya. Yang terpikirkan adalah apakah
saya “sial” buatnya.
Disepanjang
perjalanan dari rumah Johan, anak lelaki wanita tua ke rumah wanita tua ini , akupun
bertanya untuk apa empat kalender ditaruh dirumah, alangkah baiknya dibagikan kesesama
yang membutuhkan seperti penjaga gerbang utama cluster namun wanita tua ini
enggan untuk berbagi, yang diinginkan adalah menaruh kalender
disetiap sudut rumah. Bagiku satu kalender di setiap lantai sudah cukup namun
berbeda dengan alam bawah sadarnya yang tidak disadarinya untuk menimbun
barang-barang yang tak terpakai.
Hmmm… sudahlah kataku dalam hati, semua harus
dituruti terkadang saat membereskan sudut-sudut ruangan, benda-benda yang dapat
didaur ulang namun tidak dipergunakan dirumah ini akan kuberikan pada bapak
pembersih.
Akupun
mencari apa arti kata sial yang rasanya menyakitkan jika seseorang mengatakan
padamu bahwa kita adalah pembawa sial. Mengutip dari https://kbbi.web.id/, kata sial/si·al/ dapat
berarti 1 tidak
mujur dan segala usahanya selalu tidak berhasil (seperti sukar mendapat rezeki,
sukar mendapat jodoh): -- benar ia
hari ini;membawa -- (kepada), menyebabkan
tidak mujur; membuang -- , menghilangkan
segala apa yang menyebabkan sial (seperti menjual barang dengan harga murah
sekali dengan maksud supaya jangan sial lagi); gadis
-- , sukar mendapat jodoh (tidak ada yang
meminang); 2 malang;
celaka; buruk nasibnya: anak -- , a anak yang malang; b anak yang membawa sial; 3 mendatangkan
kecelakaan (kemalangan dan sebagainya); buruk pengaruhnya: keris
yang dianggap -- itu sudah dijualnya; hari --; 4 kas si
celaka; jahanam: -- lu;
Dari
arti kata yang kubaca, terbersit bahwa seperti itukah aku bagi hidupnya? Bagiku
ini pelajaran penting untuk hati-hati menggunakan mulut kita dan anak bukan
benda. Anak adalah anugerah Tuhan dan Tuhan mengasihinya. Ibu jangan katakan
saya anak sial. Jika ayahku masih ada pasti akan kulayangkan pertanyaan ini
kenapa sebutan “sial” ada di bibir wanita pendampingnya, sayang Tuhan terlalu
sayang padamu dan rumahmu sudah jadi terlebih dahulu.
Ini
kisahku hari ini. Ubah kesedihan menjadi sesuatu yang baik untuk dibagikan.
Tangerang,
29 Januari 2019.
Selamat menikmati hari yang indah
Me-Mrl
Komentar
Posting Komentar